Sumber dari Google
Pernahkah kita merasakan hati kita begitu kosong dan hampa, semangat terasa pudar dan hambar serta tiada lagi kekuatan jiwa.. Disaat ini hari-hari yang ditempuhi terasa hambar dan kita seolah-olahnya terasing dalam dunia kita sendiri..
Dan sering kita merasakan amat kuat dalam tekanan jiwa kita melalui hari hari yang semakin sukar.. Sakit dan merasakan kosong.. Tanpa ada satu pun isian santapan jiwa buat kita..
Pernahkan kita merasakan diri kita keseorangan? Di dalam menghayati laluan berliku.. Tanpa ada teman yang membimbing kita.. Sedangkan pada hakikat sebenar, mereka berada amat dekat dengan kita..
Selalu kita bertanya pada hati kita, mengapa masih ada air mata ini mengalir walau tika kita melepaskan cinta itu berlali pergi dengan hati yang rela.. Dan kita memandang sayu pada bayang yang berlalu, dengan hati yang berat.. Menangisi keseorangan dalam dalam menjejak perginya wajah yang pernah membuatkan kita bahagia.. Sedangkan kita ikhlas melepaskan cinta itu berlalu namun mengapa mesti ada lagi air mata yang mengalir tanpa ada belas?
Dan kadang kita merintih sayu.. Mengenang kembali wajah bahagia yang pernah bertemu.. Mengapa masih ada rindu tika tiada lagi kembali waktu itu.. Dan masih lagi merasakan dalam yang amat pada kenangan yang mengusik jiwa.. Walau kita tahu, masa yang dulu takkan waktu berputar.. Mengapa masih ada bayang semalam tika wajah dia sudah tiada lagi di sisi?
Itulah tandanya jiwa kita tidak tenang.. Jiwa kita tiada pegangan yang kukuh dan kuat.. Jiwa kit semakin menjauh pada satu ketentuanNya.. Jiwa kita semakin lama semakin hitam.. Dan menjadi semakin lagi kelam..
Jiwa ini yang seharusnya memulakan segala perubahan.. Dan jiwa inilah yang membezakan manusia yang berilmu, beriman dan beramal.. Di sinilah letaknya kemuliaan insan.. Jiwa ini perlu dibersihkan dari segala noda dan kekotoran yang menjadikannya keras dan hilang kepekaan.. Dan perlu ditanggalkan segala kecenderungan kepada hawa nafsu dan segala yang bersifat murahan dan sementara..
Jiwa ini perlu diisi dengan kemuliaan Iman.. Jiwa ini juga perlu diisi dengan keyakinan pada janji-janji dan ancaman-ancaman Allah SWT
Dan kadang kita merintih sayu.. Mengenang kembali wajah bahagia yang pernah bertemu.. Mengapa masih ada rindu tika tiada lagi kembali waktu itu.. Dan masih lagi merasakan dalam yang amat pada kenangan yang mengusik jiwa.. Walau kita tahu, masa yang dulu takkan waktu berputar.. Mengapa masih ada bayang semalam tika wajah dia sudah tiada lagi di sisi?
Itulah tandanya jiwa kita tidak tenang.. Jiwa kita tiada pegangan yang kukuh dan kuat.. Jiwa kit semakin menjauh pada satu ketentuanNya.. Jiwa kita semakin lama semakin hitam.. Dan menjadi semakin lagi kelam..
Jiwa ini yang seharusnya memulakan segala perubahan.. Dan jiwa inilah yang membezakan manusia yang berilmu, beriman dan beramal.. Di sinilah letaknya kemuliaan insan.. Jiwa ini perlu dibersihkan dari segala noda dan kekotoran yang menjadikannya keras dan hilang kepekaan.. Dan perlu ditanggalkan segala kecenderungan kepada hawa nafsu dan segala yang bersifat murahan dan sementara..
Jiwa ini perlu diisi dengan kemuliaan Iman.. Jiwa ini juga perlu diisi dengan keyakinan pada janji-janji dan ancaman-ancaman Allah SWT